May 15, 2013

Kepagian


Hari ini air dai langit dateng kepa
gian, disaat semua orang sedang asik berpetualang dengan mimpi nya dan mencoba memulihkan yang disebut dengan tenaga. setelah kemarin datang ke kampus kepagian, ane rasa cukup adil rasanya jikalah rintik ini menjadi penghangat sejenak dan hiburan dikala mereka sedang asik dengan orang yang mereka anggap sebagai orang. ane rasa gelap dan suara suara megaphoone yang terus mengucap bahasa arab (baca adzan), menjadi pelengkap untuk air air ini..

sepagi ini ane merindukan orang orang, sepagi ini ane sudah siap untuk berangkat, dan sepagi ini ane gagal makan di rumah lagi. banyak orang menganggap bahwa waktu akan terus berjalan, bagaimana bila mereka pernah merasakan waktu berhenti sedetik atau tiga detik saja namun mereka tetap menyadari, pastilah dunia ini akan jatuh. tapi untunglah tak ada perasaan seperti itu. karena semuanya sedang seimbang antara apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka bayangkan.

mayoritas orang Indonesia sangatlah berbeda dengan orang orang dibelahan negara lain. ponsel menjadi rujukan pertama dengan siapakah dia kamu mereka akan berkomunikasi untuk pertama kali di awal hari. faktanya, mereka yang berada di luar menganggap bahwa ponsel bukanlah hal yang paling penting, melainkan bertemu secara langsung itu adalah makna utama, walaupun nantinya akan datang kepagian. ane pernah berpikir dan dari narasumber yang ane anggap jelas karena pernah melakukan perjalanan ke luar negeri, lahan di luar itu sangatlah luas. sehingga kebijakan seperti motor sangatlah mendapatkan pajak yang tinggi, berbeda di Indonesia yang memiliki kendaraan bak kacang rebus.

ane mengambil sudut pandang barat sebagai rujukan, kepagian.
besamburng...

No comments:

Post a Comment

Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)