May 14, 2013

Alternatif Dinginan

cromosom actived


yap, bener banget.. sediri manusia terkadang mengalami titik yang mereka sebut dengan dingin, atau bahkan kedingian. termasuk a
ne juga pernah mengalaminya terutama ketika sedang mendaki dan berada di puncak yang katakanlah bukan sekedar dingin dan memiliki perbedaan suhu yang mengagumkan. banyak orang memiliki carannya sendiri dalam mengusir atau menghalau rasa dingin tersebut.

varian manusia disini di indonesia menjadikan hal yang sebenarnya ane sendiri kurang paham kenapa bisa sesuatu atau benda atau alat tersebut bisa mengusir hawa dingin yang sudah terlanjur masuk kedalam tubuh. ane sendiri memiliki cara yang menurut ane sangat tidak cocok bila diterapkan di dasar atau di dataran rendah. ane salah satu orang yang memiliki wajah berminyak, dan apa yang menjadi kawan minyak ketika berada di jalanan itu adalah asap, asap apapun termasuk asap kendaraan, asap masakan, asap rokok terutama. perasaan tidak enak langsung merasuk ke ane bila asap melewati wajah, selain yang kurang enak dinikmati, yang berminyakpun menjadi makin kucel dekil. tapi ane tetep bersyukur diberi pelembab alami ini..

kembali ke permasalahan bertentangan, ane sendiri ketika berada di dataran tinggi yang ane rasa bisa dan mampu mengusir rasa dingin, selain kangen yaitu daun kering yang di padatkan dan digulung secara apik serta memiliki penyaring di ujung nya. Benar, itu adalah rokok. entah kenapa di permukaan yang dingin, ketika asap malah menjadi salah satu penghangat yang paling ampuh selain minuman hangat, makanan panas, dan sleeping bag.

ane sendiri juga heran, kenapa hanya ketika berada di permukaan yang tinggi dengan hawa yang katakanlah dingin, dingin sekali, dingin banget, dingin aja, dingin bla bla bla.. ane malah berkawan dengan rokok ini. sedahulu kala, nggak pernah cocok bahkan akrab dengan rokok selain (maaf sebut merk) Djarum Black Tea, satu satunya rokok yang memiliki kadar tar terendah dan memiliki harum berbeda pada nikotin dengan daun daun kering yang terbakar tersebut. Seiring dengan ditariknya prodak tersebut karena sebagai komoditas ekspor, maka tidaklah lagi ane memegang batangan kecil yang dibakar itu, bahkan mengeluarkan uang sepeserpun tak kan rela hanya untuk asap. tapi gunung menjadi salah satu penarik minat ane sejak sma sebagai tempat yang cocok.

ane rasa dataran rendah sudah terlalu banyak orang membuang asap disana, maka dimulailah inisiatif yang mungkin ane sebagai anti-mainstream yang sudah terlalu mainstream, menjadikan gunung sebagai tempat yang berbeda. dari bawah kita melihat gunung dikelilingi oleh awan, nampaknya. namun ketika sampai di punggungan gunung, yang kita kira itu adalah awan, berubah menjadi kabut yang terlihat sebagai gumpalan asap atau awan. menurut ane mungkin asap rokok ingin bertemu dengan asap yang lebih besar bernama awan, maka itulah kenapa sekotak berisi 16 tak kan pernah habis, karena cuma gunung/dataran tinggi sebagai tempat. alternatif dingin.

sungguh aneh memang bila penerapan dilakukan komparatif antara dataran rendah dan dataran tinggi. padahal kan matahari jauh lebih dekat dengan gunung/dataran tinggi, ketimbang dataran rendah/umumnya kota. tapi kenapa yang paling dekat menjadi dingin, dan yang jauh menjadi panas? *eh

pernah juga ketika di Rinjani ane minum 'brem', salah satu minuman tradisional bagi para pendaki. berwarna merah dan bening, semakin bening brem tersebut dan semakin merah, dipercaya sebagai kualitas terbaik sebuah minuman. ane sendiri awalnya juga kurang percaya bahkan paham, namun ketika fakta berbicara ternyata memang benar bahwa rasa panas manis mengalir ke seluruh kerongkongan. hawa yang semula dingin menjadi bersahabat dengan penyatuan ini.

tapi INGET gan!! BACA indikasi di kotak rokok ya!!
sekali lagi, rokok yang ane atau agan hisap adalah punya agan, sekalipun agan ngisep cuman di gunung, bukan berarti nyampah di gunung juga kan.. maka dari itu, apa yang agan hisap, haruslah pula agan rawat. itu yang agan beli, itu yang ane beli, jadi itu punya siapa? sebagai pendaki seharusnya pula tidak lupa untuk mengindahkan TIGA konsep utama:

JANGAN MENINGGALKAN APAPUN KECUALI JEJAK
JANGAN MENGAMBIL APAPUN KECUALI FOTO
JANGAN MEMBUNUH APAPUN KECUALI WAKTU


anepun untungnya bukanlah orang yang mudah ketergantungan pada satu hal seperti misalnya rokok, karena ane juga gampang bosan dan ngga pengen orang lain meniru apa yang ane lakukan ini (baca, merokok), tapi hanya itulah tempat yang cocok untuk ane yang bukan perokok aktif. butuh waktu yang cukup banyak untuk ane pribadi dan menikmati beberapa teguk teh panas beraromakan jasmine. dari usaha menyalakan korek api kayu mapun gas, melawan angin untuk bisa menyala pun butuh perjuangan, memang kenikmatan dalam setiap hisapan itu tidak bisa diakumulasikan dengan melakukan hal lain seperti kebanyakan orang pada umumnya yang bisa merokok dengan aktifitas yang mereka lakukan seperti tidak terjadi hal apa apa. ini semua dari prespektif ane.


sementara ini dulu yah, disambung..

No comments:

Post a Comment

Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)