tes resolusi, dedek nabil |
ya, mungkin itulah padan-nan yang cocok untuk menggambarkan situasi yang serba begini. tapi biarlah jika itu memang sebuah isapan jempol belaka, karena memang benar kalau kangen hanya untuk mereka yang benar-benar merindukan untuk bertemu berbagi senyum dan bercakap canda maupun serius ria. aku rasa memang benar, bila yang kau miliki sekarang adalah batas untukmu bertemu, walaupun yang namanya dirimu pernah berkata telah bebas, tapi itu cuma di mulut dan hanya ucapan yang bisa didengar belum tentu untuk diterapkan. benar, itu semua adalah pilihanmu. pilihanmu untuk menjadi apa yang kamu mau, meskipun terkadang ada sedih, tapi selalu engkau menutup dengan keceriaan bahkan kesenangan. itulah kesetiaan untuk tetap berkuat dalam setiap permasalahan.
memang, lucu memang. terkadang tertawa kecil saat ada bersama tapi ponsel tetap ada dan malah sering berkutatnya dengan ponsel ketimbang pembicaraan yang harusnya terjalin. aku tidak mau menjadi mereka-mereka yang pernah dikata oleh Babon (mahasiswa filsafat berambut gimbal), "kalo ada sama orang tuh, jangan malah main hapek sendiri. itu udah ngebunuh elu, bahkan lebih parah daripada autis, ansos!!" dan emang bener, itu efektif malah bikin pembicaraan ragam beragam (beberapa malem lalu, sama wowo, babon, ane, gigih), atau kalau memang pembicaraan udah ngebosenin, maka disitulah titik yang sangat aman untuk dimainkan sebagai bahan bercandaan, sungguh. improvisasi memang perlu, tapi kalau kita udah nggak ada niat buat ngobrol, ya lebih baik bilang terus terang dan berkatalah. aku cuma meminta satu pertolongan, dan itu nggak sulit. hanya berucap, dan semua selesai. sudah.
"Lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan.Aku gak bisa bantu kamu, kamu tuh harus bisa nyelesaiin peperangan di dalam diri kamu sendiri."kalau kamu memang mau sesuatu menjadi sesuatu, maka jangan hanya bermimpi dan berdoa, tapi berbuatlah. itu semua bukan cuma untuk dia, mereka, kalian bahkan aku. tapi juga kedua orang tuamu. haha terserahlah, dari dulu hidup bukan cuma untuk sebuah subjek, tapi juga membutuhkan objek. mungkin kita tak pernah benar-benar sadar bahwa ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta, karena bukan itu yang lebih penting sehingga mata, hati, telinga mulai menutup diri dan menjauh. ah terserahlah.. entah itu cuma isapan jempol belaka atau benar adanya, Kangen itu rasanya kompleks, apalagi jika.. ah sudahlah. membahasnya lebih dalam malah akan membuat semua bersua tanpa ada tindakan. benar-benar berasa sama, tapi dengan orang yang berbeda. Selamat, sekali lagi kamu pemenangnya. dan aku akan selalu membuka pintu dan tanganku untuk mu, seperti halnya kedua orang tua yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada buah hatinya. namun dalam posisi yang berbeda dan tanggung jawab yang berbeda. satu kata beribu makna, Kangen..
terimakasih kamu, udah ngajarin banyak hal.
joging track UGM, 5:31am 12 maret 14
bersambung..
No comments:
Post a Comment
Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)