Mar 27, 2014

Geram Itu Ilusi

makasih buat yang jarinya boleh dipinjem, dicoret, difoto..
memang bener kalau judul kali ini udah masuk di dalam serangkaian sampah visualbahkan bisa lebih. yap, itu terjadi kemarin. ane bingung, ulu hati berasa ada yang ngegelitik, senyum manja betebaran dimana-mana, dan semata-mata masih ada kata sedih. tapi dengan kalian ataupun tanpa kalian, kata sedih itu sendiri adalah pilihan. yang bukan pilihan adalah saat ulu hati nya itu, entah. nggak tau kenapa, nggak tau bagaimana, dan darimana munculnya, tapi berasa aja. oke, lanjut.. geramnya ya masalah waktu dan waktu, nggak ada banyak waktu yang kesisih sedikitpun, sedangkan yang lain begitu mudah mendapatkannya. pernah dikatakan, jikalau salah maka ingatkan. boro-boro dah diingetin, waktu aja ga ada, telpon ga ada diangkat, pesanpun tak dibalas. sebenernya simpel, cuma sebentar, nggak bakal aneh aneh, dan nggak mau macem-macem. nggak kayak gini, tau-tau pergi, ngejauhin diri, dan sebagainya. ya, intinya cuma satu, dan ini nggak bisa enggak harus ketemu. kamu yang pegang kuncinya dan aku nunggu buat kamu ngebukannya. kurang lebih seperti itu, tapi bukan begitu.

setelah jauh berpikir, aing geram mah ya gara-gara aing juga. kenapa mau-maunya geram, hidup kamu bukan aku yang atur, hidup aku maka aku yang atur. semua berjalan pada porosnya, kalau memang cocok sama pilihannya. ya, aku pikir tadi orang yang ada didalam kepala ini yang bikin provokator. tapi setelah berdamai dengan diriku sendiri, aku rasa itu juga nggak begitu buruk dimataku. paling tidak, itu yang aku rasa dan lagi, aku rasa juga ketemu kamu bakalan sama hasilnya, kecuali kamu mengerti apa yang aku maksud. tenang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. mungkin kamu merasa, yaa sebodo teing, ya terserah kamu juga. tapi emang bukan begitu apalagi begini. semua yang kamu pikir, miss, meleset pastilah :)
kalau hanya untuk memperebutkanmu, aku katakan ini 'terserah'. biarkan dia, dia, dia, mereka, atau siapapun entah dimana itu berkata denganmu. aku Hanya mendengar dan melihat hati kecilmu. lantas Aku berbicara dan melihat hatimu, melalui kedua mata indahmu. sesungguhnya, cintaku adalah cinta milik Penciptamu. 
kamu milikku, dan bukan milikku. aku milikmu, dan bukan milikmu.
ya, iya benar. geram hanya ilusi. semuanya ada dalam diriku sendiri. bagaimana caraku berdamai dengan diriku, dan bagaimana aku melihatmu untuk dirimu yang lain. bukan karena aku tak sanggup untuk meluapkan, tapi karena pertanyaan; untuk apa kau luapkan.

terlepas dari kamu sebagai orang yang Kusayangi, kamu adalah orang paling sibuk yang aku kenal di Pulau Jawa, selain Presiden. Rumit untuk bertemu denganmu, birokrasinya susah dan dibuat berbelit-belit agar segalanya terlihat halal. 

yaa, aku rasa lain kali dan lain waktu saja kita bertemu. saat nanti kamu benar-benar memiliki waktu dan tidak diburu oleh perasaan dan waktumu, bahkan provokator yang ada di pikiranmu. entahlah kapan itu, cuma kamu yang tahu dan aku yang selalu ada waktu sama seperti caraku meluangkan 17 sujud.


ruang rupa taman siswa, bersambung.. :)

No comments:

Post a Comment

Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)