May 9, 2015

Filsafat Perennial : Marcilio Ficino

Marsilio Ficino rivive all'Ambrosiana
Marcilio Ficino (1433-1499) adalah pendiri Platonic Academy di Florenzy Italia, sekaligus penerjemah karya-karya Plato, Plotinus serata filsuf Neo-Platonisme lainnya. Karyanya yang terkenal adalah Theologia Platonica, suatu karya yang menunjukkan dirinya sebagai seorang Platonis.

Salah satu di antara tema sentral filsafat Fisino adalah adanya kesatuan dan keutuhan dunia ini, yang secara mendalam lebih bersifat riil daripada keragaman yang muncul pada penampakannya. Ficino membicarakan tentang kesatuan dengan berbagai cara. Dalam bukunya Commentary on the Symposium. Ficino berpendapat bahwa cinta merupakan kekuatan pengikat yang menata dan menyatukan dunia. Dalam Platonic Theologia, ia mengajarkan bahwa jiwa sebagai vingculum universi (sentral penghubung antara dunia atas dengan dunia bawah). Kesatuan metafisik dari dunia ini memiliki perkembangan yang paralel dalam sejarah filsafat yang teologi yang dikenal dengan istilah “persaudaraan”.
Ia menyakini adanya suatu Puncak Kesejatian (the fountain of truth), yang merupakan sumber, darinya mengalir dua arus sejarah yaitu filsafat dan teologi. Bagi Ficino filsafat sejati adalah Platonisme, sedangkan teologi sejati adalah Kristen. Kedua kebenaran ini memiliki kesatuan secara ultim, dan ia menerima ungkapan Nominous bahwa Plato adalah “Musa berbahasa Yunani”. Ficino menekankan bahwa filsafat dari orang-orang masa lampau (prisci) tidak lain dari agama yang diwahyukan (dogta religio).

Prisci theologi telah mengembangkan kesejatian esensial, dan pada puncak perkembangannya mekar sebagai sebuah sistem filsafat yang menyatu dan komprehensif dalam noster Plato. Begitu pentingnya filsafat Plato dan tradisi yang lahir darinya bagi Ficino, sehingga ia membuat ungkapan: “siapapun yang ingin mersakan kesegaran paling nikmat dari air hikmah, haruslah meminumnya langsung dari puncak perenialnya”.

No comments:

Post a Comment

Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)