Pindah dan Hijrah. Kedua hal inilah
yang sekarang temen ane lagi jalanin, awi. Dia manusia yang berlogat
madura dan asalnya emang dari
madura pulau. Sementara di yogyakarta
ini memang sering terjadi pindah dan hijrah, padahal di kedua kata
ini punya ikatan yang sama tapi tak sama. Sementara bukan buat ulas
perbedaan itu tapi ane melihat sisi kecil tentang hati, tentang
bagaimana sebuah perpindahan menjadi awalmula dan menjadi sebuah yang
baru. Ane juga merasakan seandainya nanti ane pindah dari kontrakan
yang sekarang ini sedang ane tempati, mungkin sama juga repotnya kaya
temen ane yang satu ini. Harus cari perlengkapan inilah, itulah,
bahkan sampai nanti kehidupan kita bakalan ada dua kata ini, pindah
dan hijrah.
Beralih dari awi, mungkin balik lagi
ane ngerasa perpindahan ini sesuatu yang mungkin sulit dan enggan
buat dilakuin jikalau memang yang lama lebih asik, yang lama lebih
enjoy, yang lama lebih indah, yang lama lebih dari yang lebih. Tapi,
dibalik itu semua, ane nyebut itu sebagai pola keterbiasaan. Ada
pepatah jawa "Tresno Jalaran Soko Kulino", yang artinya
cinta berawal dari kebiasaan. Dan itulah yang dari dulu ane percaya
bahwa semakin sering seseorang membiasakan dirinya pada benda atau
orang lain, maka dari situlah nilai cinta yang sebenarnya ada. Ane
memahami pindah dan hijrah mungkin terlalu berat gan, tapi sebenernya
enggak keliatan di tulisan ini.
Beberapa orang juga pernah ngalamin
yang namanya pindah dan hijrah. Ane yakin gan, sekalipun dia berkata
enggak, tapi nggak dipungkiri pasti timeline hidup pastilah terus
berjalan. Mudahnya, langsung cek aja umur agan.. Apa selalu stuck di
umur yang sama setiap tahun masehinya? Ane rasa enggak. Dan inilah
pindah dan hijrah menjadi salah satu alasan seseorang untuk
berpaling. Iya, berpaling. Hati akan terus mencari yang lebih baik,
yang sesuai kriteria, yang sepaham dengan jalan pikir kita. Tapi bila
terus begitu, mau sampai kapan gan ini berlanjut. Bentuklah
kebahagiaan, bukan cari dan cari. Ada kutipan yang ane rasa dalem dan
ane tahu dari adek angkatan ane, begini "melakukan yang disukai
itu adalah kesenangan dan kebahagiaan ada pada menyukai apa yang
dilakukan". Coba agan telik lebih manis lagi, ane yakin ada
titik kecil yang mungkin ane sendiri juga jelas disiratnya.
Beberapa petualangan tentang pindah dan
hijrah sudah sering kali kita denger, tapi pernah nggak sih agan
ngerasain pindah hati setelah hijrah? Mungkin gampang kali ya gan
buat nemuin krunch di dalemnya, bagai kayu yang kering selampau
kering. Sekalinya disentuh ujung jari aka pecah dan hancur. Baiklah,
mungkin ini yang menjadi sebuah perbedaan antara nya nya nya..
Bersambung
No comments:
Post a Comment
Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)