Refleksi hidup. Sekarang sudah
tahun ke sekian, sungguh saya tidak menyangka semua terjadi. tapi bagus, paling tidak pengalaman itu sudah mengajarkan berbagai hal yang dulunya tidak tahu dan tahu dan harus dibayar mahal baik dengan inilah itulah, karena hidup bukan cuma tentang mereka bukan tentang lingkungan sekitar saja, tapi ada yang menghendaki itu semua. syukurlah masih diberi kesempatan dan nikmat serta rejeki yang sungguh tiada duga.
ada banyak yang mengganjal mulai dari pertama saya masuk kuliah hingga sekarang tulisan ini menjadi. menuliskannya juga tidak akan selesai, membacanya bahkan akan terasa rumit. ya saya salah, saya mengakui itu, dan saya lega. perkara maaf atau belum dimaafkan, itu urusan belakang. yang saya pikirkan harus saya tumpahkan agar gelas penuh ini dapat diisi kembali. sekarang pun masih belum berkurang nampaknya. sampai waktunya tiba, ya semua akan biasa saja.
menjadi diri sendiri itu tidak sesulit apa yang orang bayangkan. kebanyakan hanya menunggu waktunya tiba dan akan sadar untuk lebih mawas diri terhadap orang sekitar. sakit? iya, memang. tapi kalau berani dihadapi saja. saya bukanlah dewa, mungkin saya hanya orang kotor yang dengan mudahnya dijauhi olehmu olehnya oleh siapa saja. akan tetapi, apakah sebelum berbicara dan berpendapat, bahkan berpandangan sedemikian rupa spekulasi, engkau melihat dirimu?
kulit hanyalah pakaian untuk menjalani hidup dan mungkin pakaian yang paling elok yang ada di tubuh kita. bentuk seperti apapun, saat tidak banyak mengeluh dan banyak bersyukur atas apa yang ada, maka kemudahan akan datang dari mana saja. jika pernah mendengar, "alam akan selalu mendukung apa yang kita perbuat. bila itu baik, lihatlah kebaikannya, pun sebaliknya". ya, semuanya tidak terlepas dari apa yang pernah kita lakukan dan apa yang selanjutnya kita lakukan, khususnya kepada diri saya.
bersambung.,
Klaten, 31 desember 14.
No comments:
Post a Comment
Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)