hal yang tidak penting yang suka kebeli, entah itu berasal dari luar kota sewaktu jalan-jalan ataupun dari tempat yang tak terduga. nggak papa, kalau kata bapak saya, 'mungkin itu nggak berguna untuk saat ini dek, tapi nanti pasti juga ada manfaatnya. ya biarin perempuan mau bilang apa, yang jelas adek tau kan kenapa beli itu'. ya begitulah kira-kira dengan penjelasan lainnya yang 'adalah'. sempet heran juga waktu ada ninin di rumah sewaktu pulang november kemaren, kirain buat anaknya ini, lantas kabar punya kabar terakhir sudah bukan milik keluarga lagi. alesannya spele cuman beli karena lagi murah dan dijual lagi dapet uang berlimpah. yasudahlah, ada sajadah ini juga asik kok :D
berangkat dari pesan tadi, ada yang sedikit menjadi perhatian saya mengenai beberapa pilihan yang sering muncul dan beranjak pergi. ya, tentu saja tidak memilih pun, sebenarnya telah memilih. itu adalah antara ambil atau tidak atau biarkan sejenak lantas kembali lagi untuk mengambil. sungguh ada banyak pertimbangan ketika saya melihat nilai guna barang dengan tujuan kedepan nya. bukan antara mana yang lebih penting, mana keinginan atau mana kebutuhan, tapi saya melihat kepada nyaman dan harga dari sebuah barang/benda itu. misalnya saja, ada sebuah benda X yang hendak saya beli, pertama saya lihat adalah nyaman atau tidak benda tersebut berada disekitar saya, kedua baru harga, karena nilai suatu benda itu dilihat dari harga pasar. nah setelah kedua aspek itu menunjang, barulah pilah apakah itu bermanfaat? bila iya, apakah manfaat itu jangka panjang atau jangka pendek? lantas, berapa banyak benda itu diproduksi?
ketika kita mengerti benar tentang apa yang akan kita miliki, maka mengertilah hingga ke akar-akarnya. sehingga mengertilah kamu bahwa itu kebutuhan atau keinginan, atau malah keperluan.
*INGAT!!
prinsip ini tidak dapat di analogi kepada manusia, manusia bukan benda/barang.
Keren nih.
ReplyDeletebagus kak
ReplyDeleteThe best... In The word...
ReplyDeletebagus....
ReplyDeletehi there
ReplyDelete