Pameran Patah Hati, GO!!

up up up.. intip narasi disini yukkk...

WARNA WARNI

Sebuah studytour dari sekolah SMA kala itu ke pabrik ternama Un*lever (disamarkan) berlokasi di Jakarta, lupa tepatnya. Pengolahan daun teh, itulah tempat yang dikunjungi. Dipersingkat ke waktu istirahat. Disebuah ruangan besar, diatas meja tersedia wadah layaknya slot kasir. Tersedia berbagai pilihan minuman celup sachset tertata amat rapi terutama teh celup, apalagi dengan produkan yang sangat jarang ditemui dipasaran Indonesia saat itu. Waktu istirahat kita tak sebading dengan rasa tuk menikmati seluruhnya, 15menit. Benar saja patah hati dari saya yang hanya berhasil menyeduh 2 rasa, bahkan tak ternikmati seutuhnya karena panas yang bergelora. Terbawalah acak beberapa sachset sebagai barang terkenang. Mungkin seperti, "Banyak warna ditangan seorang pelukis, namun warna apalah yang kan dituangkan ke dalam kanvas." - @nikokah

WAKTU ITU

Sepenuhnya bukan patah hati karena perginya separuh hati, melainkan barang kenangan yang satu ini. Baiklah ketika kita (aku dan dia maksudnya) merencanakan buat pisah, berdua sepakat buat saling tuker kado sebagai rasa syukur, skaligus kutukan untuk kadonya. Dan yang saya peroleh, Jam Tangan, udah dikutuk pastinya. Jam tangan ini setiap setelah saya pakai, nggak bakalan nggak putus dibagian rantai, sekalipun udah dibenerin sampe bosen.  Saya rasa, "Biarlah kenangan menjadi kenangan untuk dikenang, sekalipun itu kan hasilkan berlinang atau tawa riang.." - @nikokah

SEPATU MUSIM?

Kisah patah hati temen saya sama , dia Lina. Skitar '08 '09, pas banget sama namanya 'flat shoes' bebahan suede. Maklumlah SMA, kalo satu pake, semua pasti pada pengen pake juga, sama kayak seragam sekolah, satu pake abuabu, lainya juga ngikutin, ya nggak? | Singkatcrita, saking buanyaknya sepatu, ibu dia ngomel ke temen2 termasuk saya juga kena. Heran juga knapa bisa kena, padahal biasanya sepatu yang dia beli dititipin ke saya biar nggak ketahuan. Ini salah satu sepatu yang belom terpakai di kakinya. Saya kira, "Orangtua akan selalu memperhatikan seorang anak, sekalipun kita tidak menyadari." - @nikokah