Beberapa hari
lalu sudah ditengok niat gua buat nitip oleh oleh ke beberapa temen yang gua
anggep yahud buat berkunjung suatu saat. Ya, sedikit oleh oleh berupa lukisan
dari cahaya, lukisan secara
black and white biar bukan warna yang membuat kejut
di awal kedua bola ini melihat. Yap, dan kembali lagi ke musim disaat roll film
telah menjadi jamur, gua masuk. Singkat cerita punya saya, sedih memang nggak
bisa nitip yang lumayan jauh di borneo sana, namun skalilagi ego dan emosi yang
telah membawa saya, entah dipengaruhi oleh apa dan apa yang seharusnya memang
tidak engkau memaksa disaat kepergian. Oke, fine. Bukan bagian besar lagi jika
itu yang kau pertanyakan, dan juga bagian kecil hati ini untuk merasakan.. satu
surat belum muncul, namun satu surat lagi engkau hadapkan pada kehilangan. Roll
film sudahlah terpasang, bak bungkam hanya mata ini yang berbicara bergelora,
tak mampu menggambarkan rasa.. Iya, bagaimana rasa dari sebuah rasa yang entah
dimana letaknya. Fine, flash atau blitz memang ampuh untuk menghapus memori
tentangmu, simple memang cara kerjanya. Cukup inget apa yang paling nggak bisa
dilupain, dan liat ke flash camera, lantas tekan tombol flash.. Sungguh ampuh.
Cara terbaik untuk membunuh ingatan, bukan dengan menyesali. Memang mungkin
menyakitkan, tapi bukan berkepanjangan seperti engkau takutkan pada setiap
bekas atau mantan. Hahaha lucu bila muncul secarik ingatan tadi. Tapi itulah
roll film dan oleh oleh nya..
Bersambung..
Wed 16, 01.13
11:59pm
Wah oleh oleh yang anti mainstream ya..
ReplyDeleteKalo yang anti mainstream juga ada loh.. oleh oleh khas Madiun namanya Bluder Madiun
Mesti coba deh.. :)