Apr 12, 2014

Teman Lama & Teman Baru

Malam ini, baru kelar
pelatihan jurnalistik bareng kompas dan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama. Mata udah  tinggal 1 watt lagi, tapi keinginan buat nulis udah ga tertahankan lagi. Okelah dimulai dari hari ini, cek ngecek email dan ternyata salah satu teman lamaku udah folbek twitterku.
Nah, mulailah perbincangan dimulai….selama perbincangan yang ada dipikiranku adalah bahwa aku kayaknya termasuk orang yang gampang lupa ama ‘teman’ dan menggampangkan sesuatu yang bisa dibilang itu adalah suatu ‘harta’ yang ga bisa ditukarkan dengan nilai mata uang apapun.
Apakah itu ? Jawabannya.adalah FRIENDSHIP atau PERTEMANAN.
Semenjak aku mengambil ‘suatu keputusa’n untuk yah, ‘mundur selangkah’ dari perjuangan di bangku kuliah, aku sempat hilang dari yang namanya peredaran. Selain emang sengaja tapi itu jg karena ga nguasain teknologi (parah…)
Hari demi hari, Sang Pencipta mengajarkanku tentang ‘kasih’ yang harus terus menerus menghargai, tidak cemburu dan saling menguatkan. Bersyukur untuk teman-teman baru yang kumiliki saat ini, mereka yang bisa dibilang memiliki kesamaan  tujuan dan prinsip-prinsip yang kami pegang sejak awal hingga kini.
Teman baru  adalah teman paling dekat  dan salah satu fator yang membawaku pada banyak perubahan. Teman baru adalah orang pertama setelah Tuhan tentunya yang bakal aku cari sekedar untuk bertanya , meminta pertimbangan bahkan sekedar menemani bila aku sedang ‘bergejolak’ hatinya.
Intensitas bertemu dengan teman baru membawaku pada suatu kenyamanan dan kebahagiaan yang rasanya hanya ingin aku nikmati hanya dengan mereka tanpa membuka ruang untuk orang lain. Namun, ada suatu kesalahan besar yang besar aku lakukan yaitu melupakan teman lama atau tak sengaja lupa teman lama.
Banyak alasan mengapa pertemanan dengan teman lama itu tidak se’akrab’ dulu lagi. Ada yang bilang karena sudah berbeda jalan pikiran, sifat,sikap yang kalo kita ngobrol bareng lagi udah kayak ga nyambung. Tapi ga semuanya itu benar.
Satu hambatan besar membangun hubungan dengan teman lama adalah keenganan. Enggan karena dia udah punya teman baru, enggan karena sikonnya agak kaku dan sebagainya. Whateverlah.. tapi smakin hari aku ngerasain bahwa masa lalu itu punya peran untuk masa depan.
Oleh karena itulah penting kita belajar yang namanya sejarah. Berhubungan dengan itu, teman lama itu juga penting.  Mungkin aku ga ngerasain manfaatnya sekarang, tapi taukah aku bahwa saat aku  berada di tempat kelahiranku,siapa orang yang berkunjung saat aku berada di titik-titik kelemahanku ? Jawabnya Teman lama. Mereka mungkin jarang berkomunikasi dengan kita, tapi taukah bahwa pertemanan itu membuat kita seperti dalam satu jiwa tapi berbeda-beda tubuh. Kesedihan seorang teman bisa menjadi kesedihan teman-teman lama lainnya.
Kedengarannya terlalu sensitif atau terlalu melebih-lebihkan.  Namun, itulah kenyataannya. Bagaimanapun caranya menghindar, teman-teman lama, mereka yang jauh dari kita, tapi  merekalah  yang mengenal ‘sejarah’ kita sejak kita masih kanak-kanak hingga kita dalam usia remaja.
Tentu saja, tidak semua persahabatan seumur hidup, tetapi mereka yang melakukannya yang tak ternilai harganya.  Tidak perlu repot untuk tetap berhubungan dengan teman lama, mulailah dengan menyapanya lwat media sosial  dan bila ada kemungkinan untuk bertemu atau reunian , sesederhana itu bukan?
Pertemanan  harus diolah seperti sebuah taman. Sama seperti aku  tidak bisa mengharapkan bahwa benih tumbuh tanpa perawatan aku sendiri maka akulah yang harus lebih dulu inisiatif memberi perhatian kepada teman-temanku. Terkadang bila salah satu temanku hilang dari peredaran,secuek apapun aku, pasti kepikiran , “knapa”,”ada masalah apa”,dsb. Pertemanan itu ‘take and give’ jadi  pastilah ada setiap pengalaman kita lalui bersama melahirkan suatu kenangan. Jadi ingatlah…jangan pernah melupakan teman baik teman baru maupun teman lama.
Tulisanku ini di akhiri dengan sebuah quote yang menginspirasi :
“Teman lama diibaratkan seperti emas, sedangkan teman baru seperti berlian. Jika kamu mendapat berlian, jangan lupakan emas. Karena untuk mempertahankan berlian, selalu memerlukan dasar emas.”



------------------------------------------

No comments:

Post a Comment

Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)