Jul 13, 2013

Remember Elementary

jadi ke suatu masa
yang ada didalamnya sekarang hanya kenangan yang cukup untuk diingat dan di benak. haha.. senang rasanya kalau ternyata masih kompak sampai sekarang. walaupun sebagian dari mereka tinggal di kota kediri. aku menuliskan ini tidak dengan maksud apapun, tapi karena ada sebuah lagu yang bawa aku ke dalam masa ini, ya Radiohead - All I Need. memang nggak nyambung tapi bukan itu inti kenapa terbawa kepada masa itu.

click to large


mungkin masa sekolah yang terlalu lama jadi penyebanya. dan yang menurut aku sendiri merasa tidak enak adalah kepada dua bahkan tiga teman. Indri, Wina, Defriana. Ini bukan cerita tentang cinta, tapi tentang absolute taste, ibarat tali kasih di acara televisi itu. seandainya masih ada mungkin ya ketiga orang ini yang pengen tak temuin dan mungkin minta maaf. hihi :)

yang pertama Indri. dia masuk mulai kelas 4 smester 2, dan selama itu sering usil sampai kelas 5 smester 2 karena harus pindah entah kemana lupa tapi di daerah endonesia timur. indri selalu duduk dibelakangku, entah dimanapun aku duduk, selalu ada dibelakangku. walau akhirnya ya duduk sebangku kalo aku ada di jajaran paling belakang sendiri. dia berperawakan besar tinggi (nggak banyak yang tinggi di kelas selain aku, indri, dhea, rizki, wina pada saat itu), putih, rambut hitam sebahu dan lurus, alisnya tebal rapi, dan satu lagi bapaknya polisi. sekolah ku memang tidak jauh dari kantor polisi berikut rumah dinas nya karena juga menjadi salah satu jalan satu arah di kota kediri. saling nesu, ngambek, mutung... haha namanya anak kecil dan walaupun sampai sekarang aku berpikir "orang menganggap dirinya Dewasa itu juga terlalu naif", ya wajarlah itu. masih panjang lagi, dan yang paling teringat sama indri itu kalau pulang sekolah, aku selalu maen ke rumahnya yang selalu sepi. Eitz, jangan berpikiran apa apa dulu, maen kesana cuman buang air.. haha meski arahnya berlawanan sama arah pulangku. tapi beneran walau cuman satu setengah tahun, aku penasaran dengan Indri yang sekarang. apa dia semakin gendut atau malah sebaliknya, siapa yang tahu.

yang kedua Defriana. haha, dia salah satu partner belajar yang woke doke.. terutama pas ujian dan keseharian. satu kata yang mungkin tergambar adalah orangnya supel. nggak banyak bicara malah aku yang paling cerewet dan selalu nakal, berambut gelombang se bahu. haha.. lucu kalo diinget inget lagi. apalagi sewaktu kelas 5, pas ulhar selalu kompak, tebak tebak dimana bakalan duduk dan nggak ngerti kenapa, selalu bener.. otomatis sebelomnya selalu bagi tugas. haha.. mana yang harus dipelajari dan mana yang enggak. pernah suatu ketika waktu sebangku pelajaran menggambar, dia gak bawa buku gambar sama alat alatnya.. haha langsung aku ijin keluar, dari jendela kusuruh ambil aja punyakku.. sedang aku diluar malah main polisi maling sama SD lain. haha.. (SD ku dulu satu komplek. SDN B 1, SDN B 2, SDN B 4, dan SDN B 5) haha.. wah manteblah pokoknya kalo partner saling dukung. apalagi kalo cerewet trus nakal suka usil, wahahah.. cocok banget. pernah juga waktu smp kita semua jarang ketemu selain yang berada di satu smp. di perempatan sebelum perpus kota, sempet liat kayaknya itu defri, pas dipanggil pun juga ternyata memang bener. tapi sayang, laju angkutan kota (len) terus melahju.. hmm sampai situ nggak pernah ketemu lagi..

dan yang terakhir Wina. dari kelas satu sampai enam, mungkin dia yang paling sering nangis di kelas. sapai sampai temen dikelas pada katakanlah nggak mau temenan sama wina. sebenernya dia orang yang baik lumayan tinggi, tidak berminyak, berkulit agak kuning dan rambutnya lurus se punggung. tapi temen ane pada nganggep dia seperti orang asing, alien (wajar, jaman dulu nggak terlalu banyak orang berperawakan bongsor), tapi kalo diliat lagi dia emang nggak salah dan emang nggak bikin kesalahan. mungkin kedua orang tua yang menjadi faktornya. denger denger sering berantem.. tapi aku harap itu salah dan tidak sedemikian. aku tidak bermaksud untuk tidak ingin berteman dengan wina walaupun aku cuma melempar senyum pada waktu itu. merasa apakah ini perbedaan di mata Tuhan? ya sempet kepikiran gitu juga, tapi secara mata, kurasa dia juga sama dengan yang lain. bahkan mungkin jika dia ditakdirkan tidak dalam kondisi yang sedemikian, mungkin dia yang dianggap primadona di kelas. sepanjang perjalanan dalam menuntut ilmu, apa yang orang katakan tentang dia di SD kadang aku tak anggap. karena dia lebih baik daripada orang yang menyiakan hidupnya untuk berbuat lain. mungkin pelajaran agama yang terus ditanamkan dari kelas 1 bahwa menuntut ilmu itu diperlukan untuk mengimbangi agama, tapi bukan berarti tidak berimbang kepada keduanya. cukup susah buat dipahamin, sampai suatu ketika aku berpikir tentang neraka. ya, memang bener kalau aku merindukan kalian yang belum ada..


kapan ketiga kawan ini bakalan masuk ke dalam grup yang aku buat sehingga aku tidak merasa terganjal atas 3/4 yang belum terisi. hmm.. yah, 6tahun itu waktu yang cepet tapi bukan ingatan yang sebentar.

bersambung.. 


No comments:

Post a Comment

Pada "Comment as:" kamu bisa pilih Anonymous atau Name/URL ;)